***
Setiap pagi aku bisa bangun tepat waktu karena dengar suara alarm dari ponsel. Sambil masih rebahan di kasur, hal pertama yang aku lakukan pasti cek semua notifikasi sosial media, terutama WhatsApp, biar nggak ketinggalan kalau-kalau ada informasi penting yang harus aku tahu sebelum memulai aktivitas di hari itu.
Sebagai anak kos, mau nggak
mau, suka nggak suka, aku harus mengurus segala kebutuhanku sendiri. Mulai dari
menyiapkan makanan, pakaian, beberes dan sebagainya.
Di saat-saat seperti ini
biasanya aku suka flashback ke masa-masa
remaja: dibangunin ibu pagi-pagi, dimasakin sarapan, disiapin bekal. Duh,
nyaman banget rasanya kalau dinget-inget.
Sayangnya fakta menyadarkan
bahwa perubahan adalah hal yang nggak bisa dihindari. Perubahan mutlak akan
selalu hadir dalam segala aspek kehidupan. Mulai dari lingkungan keluarga,
hubungan pertemanan, hingga rutinitas sehari-hari. Kuncinya hanya satu, yaitu
adaptasi.
Dari yang dulu dibangunin ibu,
sekarang dibangunin alarm.
Dari yang dulu makanan
disiapin, sekarang kadang masak kadang beli.
Dari yang dulu kuliah bawa
laptop sesekali, sekarang harus bawa laptop setiap hari. Satu hal yang masih ku
upayakan untuk dapat beradaptasi dengan baik.
Kebetulan saat ini aku
berkesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan atau
yang biasa disebut PPG Prajab.
Ada banyak suka-duka yang aku
rasakan selama mengikuti perkuliahan ini. Sukanya bertemu dengan banyak teman
dari beragam almamater dan usia yang berbeda, tapi kami saling berkomunikasi
layaknya mahasiswa biasa dalam 1 kelas. Tentu ada banyak pengalaman seru yang
aku dapatkan.
Sementara dukanya, setiap hari
aku harus berhadapan dengan tugas yang tidak ada habisnya. Duduk di depan
laptop sepanjang hari, sepanjang malam, nggak mengenal yang namanya hari libur.
Di saat yang sama aku juga harus melaksanakan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Jadi kapan pun dan di mana pun aku berada harus selalu bawa alat tempur berupa laptop.
Karena itulah, dalam memilih
laptop terbaik aku nggak serta-merta asal tunjuk aja, melainkan harus melihat
dulu tantangan apa saja yang aku hadapi baru bisa menentukan laptop dengan
kriteria seperti apa yang terbaik untukku.
Back to Campus
For your information, aku sebenarnya
udah lulus kuliah S1 di tahun 2019. Aku sempat bekerja sebagai staf admin di
sebuah perusahaan selama 1 tahun, mengajar bimbel, dan terakhir menjadi guru
honorer sembari terus menyimak perkembangan dunia pendidikan melalui media
sosial.
Sampai
akhirnya di pertengahan tahun 2022 lalu aku membaca pengumuman pembukaan
beasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan.
Sekilas
tentang PPG Prajabatan, adalah program yang diselenggarakan oleh
Kemdikbudristek untuk menciptakan keseimbangan kebutuhan dan pemenuhan guru
secara kuantitas dan kualitas.
Nantinya
lulusan PPG Prajabatan akan mendapatkan Sertifikat Pendidik Profesional dan
tambahan title Gr.
Setelah mengikuti serangkaian proses seleksi yang cukup ketat aku diterima sebagai mahasiswa angkatan 1. Adapun rangkaian kegiatan yang harus aku lalui terdiri dari perkuliahan, praktik kerja lapangan, proyek kepemimpinan dan pendampingan.
Sistem
perkuliahan yang jauh berbeda dengan S1 cukup bikin aku terkejut. Ada banyak
tantangan yang harus aku hadapi dan selesaikan dengan baik selama menjalani
program ini.
·
Tingginya kebutuhan akan perangkat teknologi pada model
perkuliahan baru
Seperti yang udah aku singgung di awal, saat kuliah S1 aku hanya akan sesekali bawa laptop jika memang diperlukan. Namun berbeda dengan perkuliahan PPG Prajab, laptop harus selalu berada dalam jangkauan karena semua aktivitas perkuliahan berlangsung dalam sebuah aplikasi berbasis website yang bernama SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian yang Berkelanjutan).
Setiap step perkuliahan dalam sehari penuh dilakukan mengikuti prosedur yang tertera pada SIMPKB. Di dalamnya memuat data diri, absensi, materi perkuliahan, ruang diskusi, pengumpulan tugas hingga penilaian dosen dari setiap tugas dan mata kuliah.
Seluruh riwayat aktivitas
perkuliahan yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen pada hari itu juga akan terekam
dalam SIMPKB dan diawasi langsung oleh staf bidang keprofesian kampus maupun
Kemdikbudristek.
Jadi nggak bisa
hanya asal-asalan dalam mengerjakan tugas meski dalam kondisi sakit atau
morat-marit sekalipun.
·
Beradaptasi dengan sistem perkuliahan yang berubah-ubah
Kegiatan praktik lapangan
dilakukan sejak awal semester 1. Untuk waktu pelaksanaannya setiap kampus punya
kebijakan yang berbeda-beda.
Pada semester 1
kegiatan perkuliahan dan PPL dilakukan dengan sistem sandwich. Jadi 1 minggu kuliah di kampus, 1 minggu berikutnya PPL
di sekolah.
Seringkali
tumpukan tugas dalam setiap mata kuliah yang harus diselesaikan dalam 1 minggu
belum selesai, tetapi minggu berikutnya aku harus fokus melaksanakan PPL.
Sayangnya, sistem
ini berubah saat memasuki semester II. Karena program ini sejalan dengan
pemenuhan kebutuhan guru, sehingga mahasiswa diarahkan untuk melaksanakan
kegiatan PPL di domisili masing-masing.
Namun, yang
awalnya dilaksanakan dengan sistem sandwich,
pada semester II kegiatan perkuliahan dilakukan secara full online melalui zoom ataupun google meet Senin-Rabu, sementara
PPL dilaksanakan Senin-Sabtu alias setiap hari di sekolah masing-masing.
Mengingat daerah asalku berada di daerah yang bisa dibilang pelosok, aku pun memutuskan untuk memilih lokasi PPL dengan fasilitas yang memadai terutama kondisi jaringan internet. Sehingga aku tetap harus kos karena lokasinya sangat jauh dari rumah.
·
Tumpukan tugas yang nggak ada habisnya
Sistem
pembelajaran pada setiap mata kuliah dilakukan dengan alur M (Mulai dari Diri),
E (Eksplorasi Konsep), R (Ruang Kolaborasi), D (Demonstrasi Kontekstual), E
(Elaborasi Pemahaman), K (Koneksi antar Materi, dan A ( Aksi Nyata).
Nah dari setiap step ini ada materi juga tugas yang
harus diselesaikan tepat waktu.
Jadi, duduk di
depan laptop sepanjang waktu sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Di mana pun
ada kesempatan, disitu pula laptop ada di hadapan. .
Bentuk tugasnya
pun beragam, mulai dari artikel, jurnal, laporan, video, projek dan sebagainya.
Sehingga ruang pengumpulan dari masing-masing tugas biasanya memiliki kapasitas
yang berbeda disesuaikan dengan jenis tugas yang diminta.
Salah satu projek permainan tebak angka. Bisa dicoba di sini: https://scratch.mit.edu/projects/858136654/
Jika ukuran tugas melebihi kapasitas ruang penyimpanan mahasiswa bisa mengunggah tugas pada drive sehingga cukup melampirkan link saja.
Setiap mahasiswa
juga menerima fasilitas berupa email dari akun belajar.id untuk mengakses aplikasi Canva secara premium dan
fasilitas google, termasuk tambahan drive penyimpanan sebesar 100 GB.
·
Banyaknya kegiatan di luar perkuliahan yang harus diikuti
Selain kegiatan
perkuliahan dan praktik mengajar, aku juga harus turut aktif dalam segala
bentuk kegiatan non mengajar di
sekolah.
Di saat yang sama,
mahasiswa secara berkelompok juga harus melaksanakan kegiatan projek
kepemimpinan di luar kegiatan perkuliahan dan PPL
Sehingga aku harus bisa memanajemen waktu dan negosiasi sebaik mungkin, mengingat setiap sekolah memiliki jadwal yang berbeda, ditambah lokasi PPL yang juga berbeda antar mahasiswa.
Selain itu, aku
juga harus aktif mengikuti kegiatan pelatihan yang dibuktikan dengan sertifikat
yang nantinya menjadi salah satu portofolio untuk dapat mengikuti ujian
kompetensi akhir.
·
Menjadikan pertemuan virtual sebagai bagian yang nggak
terpisahkan
Pertemuan virtual
udah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. Jika waktunya tidak
memungkinkan, sesekali perkuliahan dilakukan pada malam hari atau di hari sabtu
dan minggu.
Terkadang juga jadwal perkuliahan berubah menyesuaikan dengan kesibukan dosen. Jika sedang dalam perjalanan maka aku harus mencari tempat untuk menepi sejenak dan siap jika tiba-tiba diminta untuk melakukan presentasi.
Selain itu,
sebagian besar tugas perkuliahan harus diselesaikan dengan diskusi kelompok.
Sehingga aku harus siap melakukan pertemuan virtual di mana saja.
Dalam hal ini
dibutuhkan perangkat yang memadai dan jaringan internet yang stabil. Aku
sendiri tidak hanya mengandalkan jaringan wifi, tapi juga kuota internet harus
selalu cukup. Jangan sampai ketika sedang presentasi malah tiba-tiba menghilang
dikarenakan jaringan internet tidak stabil.
·
Harus terbiasa dengan tuntutan multi peran
Sebagaimana
mahasiswa pada umumnya, aku juga melaksanakan perkuliahan, mempelajari materi,
mengerjakan tugas dan sebagainya.
Namun, ketika
berada di sekolah, aku juga memiliki tugas layaknya guru. Tidak hanya
menyampaikan materi pembelajaran di kelas, akan tetapi juga mendidik,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Hal ini lantaran
setiap mahasiswa PPG Prajab telah memiliki kompetensi yang memadai sesuai
dengan title-nya S.Pd bahkan M.Pd,
bukan lagi mahasiswa magang biasa.
Sejujurnya yang
paling menyita waktu adalah mengerjakan berbagai tugas administrasi. Namun,
semua itu bisa terlalui dengan baik meski harus terpontang-panting.
Tak hanya itu aku juga dituntut untuk menjadi guru kreatif layaknya content creator. Di mana mahasiswa harus menyebar luaskan praktik baik yang telah dilakukan selama mengikuti program ini melalui sosial media. Penguasaan aplikasi editing sangat diperlukan dalam hal ini.
Salah satu contoh bentuk praktik baik yang dilakukan:
Melihat berbagai tantangan tersebut, bisa dikatakan aktivitasku nggak akan bisa berjalan kalau nggak ada laptop. Tingginya kebutuhan akan penggunaan perangkat yang satu ini, menjadikan laptop sebagai perangkat yang mutlak dibutuhkan.
Kenalin! Ini Dia Laptop Terbaik Versi Gue
Setiap dari
kita pastinya memiliki kebutuhan laptop dengan spesifikasi yang berbeda-beda.
ASUS sebagai aktor yang telah merajai industri laptop selama puluhan tahun
tentu sangat memahami kebutuhan para penggunanya.
Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya varian laptop ASUS yang beredar di pasaran. Yang mana
tipe-tipe laptop ini mempunyai nama yang berbeda dan dirancang sesuai dengan
kebutuhan khusus yang berbeda pula.
Perkembangan
yang terjadi juga tentunya mempertimbangkan kebutuhan pengguna yang terus
berubah dari masa ke masa. Nggak hanya dari segi performance-nya aja tapi juga dari segi desain yang diusungnya.
Jika
dibandingkan dengan saat ini, desain laptop beberapa tahun lalu terbilang
sangat tebal bukan?
Namun, kini laptop
keluaran terbaru dari ASUS sudah mengadopsi desain tipis dan ringkas yang
sangat mendukung mobilitas. Ini menjadi salah satu poin utama untukku dalam
menentukan laptop terbaik untuk menunjang berbagai aktivitas.
Aku sempat
sangat tertarik dengan laptop ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition lantaran
melihat introduction videonya yang
bertema luar angkasa. Kesan pertamaku ketika menontonya: ini gila, keren parah!
Aku pun
kembali sibuk dengan rutinitasku seperti biasa sambil terus mengikuti perkembangan keluaran laptop terbaru. Sampai
akhirnya aku tidak sengaja melihat salah satu postingan laptop keluaran terbaru
dari ASUS dengan jargon World’s Thinnest & Lightest OLED Laptop.
Seketika aku
langsung bertanya-tanya, setipis dan seringan apa sih sampai ASUS bisa
mengklaim demikian?
Setelah aku
cari tahu lebih banyak, mulai dari desain fisik hingga performancenya, aku cuma
bisa berkata: ini dia laptop yang aku butuhkan selama ini.
ASUS Zenbook
S 13 OLED UX5304
Laptop ini akan menjadi senjata terbaik untuk menyelesaikan berbagai perubahan dan tantangan yang aku hadapi saat ini.
Setangkas apa ASUS Zenbook S 13
OLED dalam melakukannya? Mari kita lihat!
Ringan dan Tipis, Digendong Nggak Bikin Meringis
World’s Thinnest & Lightest
OLED Laptop, julukan ini memang cocok banget disematkan untuk ASUS
Zenbook S 13 OLED. Gimana enggak, saking ringannya laptop ini cuma punya bobot
1 kg dan ukuran profil samping yang tipisnya cuma 1 cm.
Pertanyaannya, gimana ASUS Zenbook S 13 OLED bisa punya ukuran seringan dan setipis itu?
Untuk mendapatkan
ukuran yang sempurna, ASUS Zenbook S 13 OLED menyematkan FHD IR camera yang lebih tipis di CNC-machined lid. Walaupun tipis,
fitur yang disematkan tetap lengkap lho. Apalagi laptop ini juga menggunakan
panel OLED yang didesain khusus dengan ukuran yang tipis banget.
Kemudian circuit boards yang digunakan punya lapisan
yang lebih sedikit dan kerapatan wiring yang lebih tinggi sehingga
memungkinkan untuk memuat lebih banyak transistor.
Untuk memperoleh
ketipisan dan keringanan maksimal, laptop ini memanfaatkan material terbaik
berupa paduan magnesium-aluminium pada
bagian dek keyboard. Sementara area
touchpad-nya menggunakan lapisan kaca yang tipis banget.
Wah, bukan main ya effort-nya.
Melihat ukuran
keringanan dan ketipisannya, laptop ini jelas mantep banget buat aku yang harus
selalu gendong laptop ke mana-mana.
Apalagi kalo kondisi
jaringan internet lagi nggak stabil, maka aku harus siap-siap mengungsi ke
tempat yang memadai. Entah naik ke atas genteng atau pergi ke gunung sekalipun
untuk berburu sinyal.
Camera dan Sound Super Canggih, untuk Kenyamanan Zoom yang Bikin Nagih
Walaupun pandemi bisa dibilang udah nggak ada, tapi pertemuan virtual
tetap menjadi bagian dari rutinitasku sehari-hari. Mulai dari kegiatan
perkuliahan, diskusi kelompok, konsultasi, dan bimbingan semua dilakukan secara
virtual.
Oleh karenanya perangkat laptop yang aku butuhkan harus memadai dari segi camera dan dilengkapi dengan fitur pendukung yang canggih agar kegiatan presentasi maupun komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
Dalam hal ini ASUS Zenbook S 13 OLED adalah perantara yang sempurna. Laptop ini punya fitur ASUS AiSense yang menjamin penampilanku bakal selalu maksimal. Jujur aku baru tau ada camera laptop dengan fitur secanggih ini. Ini dia beragam efek yang tersedia:
- Background Blur: memberikan efek blur pada background untuk menjaga privasi di mana pun berada
- Lighting Correction: mendeteksi kondisi pencahayaan jadi lebih baik.
- Gaze Correction: mendeteksi pergerakan mata dan menyesuaikan tatapan supaya tampak selalu menatap langsung ke kamera.
- Motion Tracking: mendeteksi dan mengikuti gerakan sehingga hasilnya akan selalu fokus
- Appearance Filter: memberikan efek riasan wajah natural
- ASUS 3D Noise Reduction (3DNR): meningkatkan kejernihan gambar secara signifikan.
Ada lagi
fitur menarik dari teknologi ASUS AI
Noise-Canceling yang fungsinya untuk mengisolasi kebisingan di sekitar.
Jadi ketika presentasi atau sekedar tanya jawab biasa suaraku bisa terdengar
jelas.
Ini penting banget, mengingat aku sering melakukan zoom di mana saja. Seperti di sekolah, cafe, mushala, dan tempat persinggahan lainnya.
Didukung juga
dengan sistem suara stereo Dolby Atmos®
yang tersertifikasi Harman Kardon, dengan dukungan Smart Amplifier dan ASUS
Audio Booster.
Nah, kalau
teknologi Smart Amplifier dan ASUS Audio Booster digabungkan volumenya bisa
ditingkatkan sampai 5,25x. Wowww…
Kombinasi Baterai dan Konektivitas Komplit, Tampil Energik Bukan Perkara Sulit
Karena kebutuhan akan penggunaan laptop yang tinggi aku butuh laptop
yang dibekali baterai hemat dan mampu bertahan dalam waktu lama. Supaya saat
aku berada di tempat dengan jumlah stop kontak yang terbatas seperti cafe,
kelas, gazebo, rest area, dan sebagainya laptopku bisa terus menyala.
Maka dari itu aku butuh ASUS Zenbook S 13 OLED yang mampu diajak beraktifitas penuh olehku. Laptop ini sudah dibekali baterai 63 Wh yang bisa bertahan kira-kira sampai dengan 14 jam.
Ditambah laptop ini mendukung fast
charging, jadi aku nggak perlu khawatir kalau baterainya habis dan mau
numpang mengisi daya sebentar.
Untuk urusan konektivitas aku juga nggak perlu risau karena meski tipis,
ASUS Zenbook S 13 OLED didesain memiliki konektivitas lengkap untuk terhubung
dengan berbagai perangkat eksternal .
Ada 2 port Thunderbolt 4 USB Type-C untuk
mendukung pengisian cepat, menampilkan pada layar eksternal hingga 4K, dan
transfer data hingga 40 Gbps. Berkat port ini aku jadi nggak perlu panik kalau
tiba-tiba mati lampu karena pengisian dayanya juga bisa dilakukan lewat power
bank.
Dilengkapi juga dengan port USB
3.2 Gen 2, HDMI 2.1 dan nggak lupa audio
combo jack.
Dengan
kapasitas baterai dan konektivitas lengkap ini, ASUS Zenbook S 13 OLED tentu
siap diajak show di mana saja.
Profil Ganteng Abis, Siap Diajak Nongki-Nongki Manis
Siapa pun yang
melihat ASUS Zenbook S 13 OLED pasti bakal langsung salfok sama desainnya yang
ganteng abis.
Kalau biasanya cover
screen laptop dibuat polos dengan hanya ada logo ASUS, maka berbeda dengan ASUS
Zenbook S13 OLED yang memiliki garis menyerupai huruf A tapi sebenarnya itu
adalah logo Zenbook yang diperbesar.
Dengan desain body yang mengusung tema kontemporer laptop ini tersedia dalam dua warna yaitu Basalt Grey yang terinspirasi dari keindahan alami bebatuan dan Ponder Blue yang menurutku lebih menawan berkat skema warna gelapnya.
Sejauh ini, ASUS
Zenbook S 13 OLED adalah laptop yang paling mendukung untuk di bawa nongkrong
di cafe atau tempat ramai lainnya karena desainnya bikin laptop ini jadi pusat
perhatian.
Karena aku nggak
cantik, paling nggak laptopku ganteng lah ya.
Kebetulan aku suka bepergian untuk mengerjakan tugas di cafe bareng
temen-temen yang berada di domisili yang sama biar nggak setres sendirian.
Andal, Kencang dan Multitasking, Jagonya Melahap Pekerjaan dan Tugas-Tugas Penting
ASUS Zenbook S 13 OLED nggak
hanya memukau dari segi desain tapi juga unggul dalam segi performancenya. Laptop
ini menggunakan sistem operasi Windows
11 Home yang memiliki sederet keunggulan tersendiri.
“Laptop
ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop
ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan
Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri
dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga
genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.”
Untuk penggunaan harian ASUS Zenbook
S 13 OLED memiliki performa yang
kenceng banget karena sudah ditenagai oleh prosesor
Intel® Core™ i7 generasi ke-13 dan juga Intel® Iris® Xe graphics dengan RAM berjenis LPDDR5 berkapasitas 16 GB dan ruang penyimpanan M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 sebesar 1 TB. Laptop ini juga sudah
terserfikasi Intel® Evo™ dengan
pengaktifan instan, Bluetooth 5.3
dan koneksi WiFi 6E yang lebih cepat.
Melihat spesifikasinya, ASUS Zenbook
S 13 OLED tentu mampu memberikan kinerja yang multitasking. Di mana sebagai
mahasiswa aku membutuhkan laptop ini untuk melaksanakan perkuliahan dan melahap
tumpukan tugas. Sebagai guru untuk menyiapkan perangkat pembelajaran dan
administrasi.
Sementara sebagai konten kreator
laptop ini mampu mendukung aku untuk melakukan editing foto dan mengolah projek
di Canva juga editing video ringan sehingga segala bentuk praktik baik yang aku
lakukan selama mengikuti program PPG Prajabatan dapat disebarluaskan dengan
baik.
Layar dengan Visual Terbaik, Menampilkan Setiap Momen Nyaris Tanpa Cela
Sesuai dengan namanya ASUS
Zenbook S 13 OLED, laptop ini memiliki dimensi layar seluas 13,3 inci dengan resolusi 2.8K (2.880 x 1.800 pixel) dan rasio 16:10. Dengan ukuran sedemikian rupa, dijamin gambar maupun
video yang ditampilkan bakal terlihat seperti tanpa cela.
Adapun
kecerahan layarnya mencapai 550 nits
dengan color gamut 100% DCI-P3 dan support
Dolby Vision.
Untuk panelnya laptop ini menggunakan Lumina OLED yang merupakan inovasi layar laptop generasi baru. Dibandingkan dengan OLED lainnya, ASUS Lumina OLED memiliki tampilan yang lebih akurat, adaptif dan andal.
Layar yang
menakjubkan ini juga telah tervalidasi
Pantone® dan mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR True Black, TUV
Rheinland dan SGS.
Kedalaman
warna yang luar biasa dan memanjakan mata ditambah perlindungan kesehatan mata pengguna
merupakan kombinasi yang sempurna untuk menciptakan pengalaman visual terbaik.
Tangguh Berstandar Military Grade US MIL-STD-810H
ASUS Zenbook
S13 OLED telah mengantongi sertifikasi lolos uji standar military-grade US MIL-STD-810H sehingga bisa dipastikan memiliki
ketangguhan luar biasa. Di mana laptop ini telah diuji dengan 12 metode
pengujian ketat dan 26 prosedur pengujian berat.
- Shock Test
- Vibration Test
- High Temperature Test
- Low Temperature Test
- Sand and Dust Test
- Altitude Test
- Freeze and Thaw Test
- Humidity Test
- Temperature Shock Test
- Solar Radiation Test
- Mechanical Vibration Test
- Explosive Atmosphere Test
Mengingat
harga laptop dengan kualitas terbaik tidak dapat dikatakan murah. Maka dari
itu, dalam memilih laptop terbaik tentu aku harus mempertimbangkan
ketangguhannya sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.
Dan ASUS
Zenbook S13 OLED adalah laptop terbaik
untuk hari ini dan jauh beberapa tahun ke depan.
Fitur Cerdas, Tugas dan Pekerjaan Jadi Terasa Lebih Ringan
Untuk memaksimalkan kemudahannya, laptop ini mudah dibuka
walaupun cuma pakai satu tangan. Dengan desain ErgoLift-nya keyboard laptop ini akan sedikit terangkat saat dibuka
bikin sensasi mengetik jadi lebih nyaman dan juga bikin sirkulasi udaranya jadi
lebih baik.
Bagian terfavoritku adalah laptop ini punya ukuran touchpad lebih besar jadi bakal lebih
leluasa buat scrolling dan sudah mendukung gerakan multi touch. Ditambah lapisan anti-fingerprint
touchpad yang memastikan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap aus.
Untuk keutuhan sharing, ASUS Zenbook S 13 OLED didesain
dengan engsel yang bisa ditelentangkan
hingga 180o memudahkan banget buat aku yang sering
diskusi bareng temen di cafe. Menariknya lagi terdapat fitur auto-brightness dan sensor warna sehingga lebih menghemat
baterai dan tetap nyaman menatap layar di manapun aku berada.
Sebagai penyempurna, ASUS Zenbook S 13 OLED dibekali
dengan sistem keamanan berupa Kamera FHD
infrared (IR) untuk login jadi lebih mudah.
Hadirnya ASUS Zenbook S 13 OLED Membuatku Makin Semangat dalam Meningkatkan Rasa Cinta dan Peduli Terhadap Lingkungan
ASUS Zenbook S
13 OLED adalah definisi laptop paling ramah lingkungan. Banyak part dari laptop
ini yang dibuat menggunakan material recycle yang diproses secara khusus
sehingga tampilannya bisa tetap ganteng maksimal.
Bagian chassis cover & bottom menggunakan
aluminum daur ulang dari limbah industri. Sementara bagian keyboard cover dibuat dari bahan magnesium-aluminum alloy daur
ulang dari limbah industri juga. Part lainnya yaitu speaker dan keycaps juga
dibuat dari bahan recycle namun hasilnya tetap exclusive.
Nggak sampai
disitu, packagingnya didesain tanpa lem dan plastik dan dibuat menggunakan bahan 100% kertas yang bersertifikasi FSC™
Mix. Bahkan salah satu kemasan yang ada di dalam packagingnya bisa
dimanfaatkan menjadi laptop stand.
Semakin Mudah dengan MyASUS
Kesimpulan
ASUS Zenbook S
13 OLED akan menjadi partner sempurna untukku dalam menaklukkan tantangan yang
aku hadapi. Bobotnya yang ringan dan ukurannya yang tipis bikin nggak berasa
kalau lagi gendong laptop. Didukung dengan desain yang modern dan menawan
laptop ini menjadi pilihan terbaik untuk dibawa ke mana aja.
Meski tipis
dan ringan laptop ini dibekali dengan konektivitas lengkap dan performa yang
luar biasa. Mendukung aktivitas multitasking baik tugas dan pekerjaan maupun
hiburan dengan daya tahan baterai yang awet banget.
Layarnya pun
menakjubkan, ditambah dukungan kamera dan audio yang super canggih bikin aku
makin percaya diri untuk tampil dalam pertemuan-pertemuan virtual.
ASUS Zenbook S
13 OLED juga sudah mengantongi sertifikat Berstandar Military Grade US
MIL-STD-810H. Dengan ketangguhan yang dimilikinya, ini merupakan laptop terbaik
untuk hari ini maupun di masa mendatang.
Nah, itu dia
laptop terbaik versiku. Terima kasih sudah mengikuti sampai akhir.
Referensi: