***
Beberapa waktu lalu, saat sedang makan siang di kantin, tiba-tiba salah seorang temanku berceletuk, “Kalau bisa memilih kalian ingin lahir sebagai anak tunggal, sulung, tengah atau bungsu?”
Dan ternyata 4 dari 6 orang
temanku lebih memilih posisi sebagai anak bungsu. Katanya kalau jadi di si
bungsu pasti akan selalu dimanja dan mendapat limpahan kasih sayang dari orang
tua maupun kakak-kakaknya.
Jawabannya, bisa jadi ya, bisa
juga tidak. Ini tergantung mereka lahir di keluarga seperti apa kan?
But, sebagai anak bungsu, aku merasakan hal yang mereka
idam-idamkan tadi sih. Hanya saja mereka tidak tau kalau di saat yang sama aku
juga dihantui oleh dilema yang begitu besar.
Jujur saja aku menjadi
ketergantungan karena diperlakukakan istimewa saat kecil. Namun, ketika dewasa
aku dihadapkan pada kenyataan bahwa aku kuliah di saat usia orang tuaku sudah
tidak lagi produktif sehingga sebagian besar biaya kuliahku harus ditanggung
oleh kakak.
Meski kakak bersedia mencukupi
biaya kuliah dan kebutuhanku yang lain, aku tetap tidak bisa menghilangkan
perasaan tidak enak dan berhutang.
Tapi aku juga tidak bisa
menyalahkan orang tuaku. Semasa muda mereka hidup di zaman di mana belum mengenal teknologi, sehingga belum pula mengenal macam-macam produk keuangan apalagi aset-aset
investasi.
Lalu sekarang kenyataan yang
harus diterima, bahwa ternyata menabung saja tidaklah cukup untuk membangun financial yang aman di masa depan jika
tidak dibarengi dengan investasi.
Berawal dari
Pertanyaan Sederhana, Menyadarkanku Pentingnya Menabung dan Investasi Sejak
Usia Muda
Bermula dari pertanyaan simple tadi, “Kalau bisa memilih kalian
ingin lahir sebagai anak tunggal, sulung, tengah atau bungsu?” akhirnya menyisakan sedikit perasaan
mengganjal dalam hatiku.
Ketika nanti aku menjadi orangtua akan kah aku mampu untuk tidak
mengestafetkan tanggung jawabku kepada anak sulung atau anak yang lahir lebih
dulu?
Well, anggaplah secara financial
seorang kakak mampu menanggung biaya pendidikan adiknya, tetapi di sisi lain
hal itu menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi sang adik, karena menyisakan
perasaan tidak enak dan berhutang.
Atau kemungkinan lain,
sebenarnya anak pertama juga merasa terbebani, sebab ia harus mengesampingkan
mimpi-mimpinya demi membiayai pendidikan sang adik.
Dan dilema sebagai adik inilah
yang sedang aku rasakan. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan profesi.
Sebagai anak kos aku tidak bisa sebebas teman-temanku yang bisa dengan mudah
melapor kepada orang tuanya ketika uang saku mereka telah habis.
Di tengah padatnya jadwal
kuliah dan tugas-tugas yang menumpuk, aku harus memikirkan kapan waktu yang
tepat untuk meminta uang saku kepada orang tua dan kapan kepada kakak, juga berapa
jumlah yang sepantasnya aku minta kepada orang tua dan berapa kepada kakak.
Belajar dari pengalaman
pribadi, aku akhirnya menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki seseorang pasti
ada batas waktunya.
Hari ini kamu mungkin merasa bisa hidup 50 tahun lagi, tapi apa yang
akan terjadi di masa depan tidak bisa kamu prediksi kan?
Sekarang coba pejamkan matamu
sejenak, lalu bayangkan bagaimana kehidupan yang kamu idamkan di masa depan!
Jika kamu memimpikan financial yang aman, bukankah itu harus
dibangun sejak kamu masih muda?
Maka dari itulah, kamu harus
terlibat dengan menabung dan investasi untuk mewujudkan impianmu menjadi
kenyataan.
Memahami
Perbedaan Nyata Antara Menabung dan Investasi
Menabung dan investasi
merupakan 2 strategi yang dibutuhkan untuk mencapai keamanan finansial di masa
depan. Dengan menabung dan investasi sejak usia muda kamu akan menyadari
perbedaan nyata antara menabung dan investasi.
Menabung
Menabung berarti menyimpan
atau menyisihkan uang di suatu tempat dengan tujuan untuk digunakan nanti
ketika membutuhkan. Menabung adalah strategi yang cocok dipilih untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek sesuai target dan tujuan awal kamu menabung. Misalnya
menabung untuk membeli gadget, motor, umroh, liburan dan sebagainya.
Dengan kata lain, hasil dari
kegiatan menabung bisa kamu ambil kapan saja ketika target dan tujuan kamu
sudah bisa terpenuhi dari hasil tabungan tadi.
Investasi
Investasi merupakan kegiatan
menggunakan uang untuk membeli aset atau penanaman modal ke sebuah perusahaan
dengan tujuan untuk memperoleh lebih banyak keuntungan di masa depan. Investasi
adalah strategi bijak untuk memenuhi keperluan jangka panjang, seperti biaya
pendidikan anak, dana pensiun, mengembangkan usaha dan sebagainya.
Namun, perlu diketahui bahwa
ketika berinvestasi kamu tidak bisa mengambilnya kapan saja seperti halnya
menabung. Sebab, kamu harus melalui proses jual-beli terlebih dahulu. Lama proses
ini tergantung jenis aset apa yang kamu miliki.
Tetapi tenang aja, saat ini
sudah banyak kok instrumen investasi yang bisa diperjual belikan dalam waktu
singkat, salah satu contohnya adalah aset crypto.
Pembeda utama
Nah, yang menjadi pembeda
terbesar dan paling berpengaruh dari menabung dan investasi adalah tingkat
keuntungan dan risikonya.
Dari segi keuntungan, ketika
menabung kamu hanya akan memperoleh hasil sesuai dengan jumlah yang berhasil
kamu kumpulkan. Bisa juga mendapat keuntungan tetapi hanya 0.25-3 persen jika
kamu menabung di bank.
Beda halnya dengan investasi
yang dapat memberi keuntungan lebih besar karena dana yang kamu investasikan
akan terus berkembang. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu tertentu hasil
yang kamu peroleh bisa meningkat 2 kali lipat bahkan lebih.
Namun, jika dilihat dari segi
risiko, selain biaya administrasi, menabung akan membuat uang yang kamu simpan
tergerus inflasi. Sementara investasi menawarkan kemungkinan antara untung atau
rugi. Sayangnya jumlah kerugian dari investasi bukan suatu hal yang bisa
dipastikan.
Inilah alasan kuat kenapa
selain menabung kamu juga harus berinvestasi sejak muda sekalipun dengan modal
yang relatif minim. Sebab, kamu punya waktu
dan skill yang dibutuhkan untuk belajar, sehingga kamu dapat
menghindari kesalahan maupun memperbaiki kesalahan yang tidak berhasil kamu
hindari ketika kamu berinvestasi.
Sederet
Pelajaran Berharga Soal Pentingnya Investasi Sejak Muda dari Drama Reborn Rich
Investasi memang bisa membawa risiko, tetapi tidak berinvestasi justru
lebih banyak mendatangkan risiko. Pandangan ini aku dapatkan setelah
menonton drama berjudul Reborn Rich.
Drama ini bercerita tentang
Yoon Hyun-Woo, pegawai kepercayaan Soonyang Group tapi justru dikhianati dengan
cara dibunuh oleh pewaris Soonyang Group. Ia kemudian kembali ke masa lampau
dan terlahir kembali sebagai Jin Do Joon, cucu pemilik perusahaan Soonyang
Group, dengan ingatan dan kemampuan berpikir dari masa depan.
FYI, drama ini bergenre fantasy jadi jangan bingung saat kamu
membaca alur cerita seperti di atas ya.
Lanjut, saat masih anak-anak
Do Joon mendapat kuis dari kakeknya yang bernama Jin Yang-Cheol. “Ada pepatah
berbunyi, udang diremas sampai mati saat dua paus berkelahi. Apa menurutmu ada
cara udang mengalahkan paus?” dan jawaban Do Joon, “Cara udang melawan paus
adalah dengan membuat udang lebih besar, maka udang tidak akan mati di tengah
pertarungan paus.”
Karena Do Joon tahu jawabannya, kakek pun bertanya berapa uang sebagai hadiah yang Do Joon inginkan? Layaknya orang dewasa Do Joon mengaku tidak membutuhkan uang karena saat ia dewasa nilai moneternya akan jatuh.
Lalu berbekal ingatan dari
masa depan, Do Joon menunjuk sebuah titik pada peta, meminta sebidang tanah di
daerah terpencil yang membuat kakek tertawa. Namun, siapa sangka ketika Do Joon
menginjak usia 20an, kemajuan luar biasa terjadi di daerah itu hingga membuat
Do Joon mendapatkan penghasilan pertamanya senilai 24 juta dollar.
Oh ya, impian terbesar Do Joon
yang tidak seorang pun ketahui adalah membeli Soonyang Group untuk membalaskan
dendamnya terhadap pewaris perusahaan yang membunuhnya di kehidupan sebelumnya.
Do Joon kemudian menukar semua
uang di rekeningnya menjadi dollar dan ikut bersama ayahnya pergi ke pasar film
di New York. Di sana Do Joon bertemu dengan Oh Se-Hyun seorang ahli investasi
yang bekerja di perusahaan investor besar di Amerika Serikat.
Perbedaan usia di antara
mereka sama sekali bukan penghalang bagi keduanya untuk menjadi rekan kerja. Lewat
24 juta dollarnya tadi Do Joon membuat investasi berisiko pada Amazom
(pelesetan dari Amazon.com) pada tahun 1994 yang memulai bisnisnya dengan
berjualan buku. Keputusan ini awalnya sempat ditentang oleh rekannya.
Tak disangka, perusahaan
tersebut berkembang hingga menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat yaitu
sebesar 900 persen.
Tak lama setelah itu, kejadian
dunia yang belum pernah dialami atau dibayangkan oleh siapapun terjadi, yaitu
krisis valuta asing. Celakanya, tidak ada satu orang pun di negara tersebut
yang telah bersiap atas kejadian ini kecuali Do Joon. Berkat investasi yang
telah dia mulai sebelumnya, Do Joon pun menjadi salah satu pemegang dollar Amerika
terbanyak di negaranya.
Tidak menyia-nyiakan
kesempatan, di tengah krisis nasional, lewat perusahaan investasinya Do Joon mulai menyusun rencana untuk membeli satu persatu anak perusahaan Soonyang Group. Sehingga ketika ekonomi negara kembali pulih, Do Joon bisa menjadi
pemegang saham terbesar di Soonyang Group, mengalahkan pewaris utama perusahaan
tersebut.
Pelajaran berharga dari drama Reborn Rich
Menurutku drama ini
menyampaikan banyak pelajaran berharga, yaitu
tentang hal buruk yang tidak dapat diprediksi dan dibayangkan oleh siapapun,
tentang membangun keamanan finansial, juga tentang upaya mewujudkan impian di
masa depan.
Di mana untuk mewujudkan
impiannya, tokoh utama dalam drama tersebut telah mulai berinvestasi sejak
muda. Bahkan saat teman-temannya yang lain menghabiskan waktu untuk
bersenang-senang dan menikmati hidup sebagai anak orang kaya, Do Joon justru
menghabiskan waktunya untuk belajar investasi bersama rekannya Oh Se-Hyun.
Drama Reborn Rich ini juga
memberikan gambaran apa dan bagaimana
jadinya jika kita berinvestasi di masa muda dan masa dewasa akhir.
Investasi Usia 20an Vs Investasi Usia 36an
Anak muda usia 20an umumnya adalah orang-orang single yang memiliki pemikiran terbuka dan terorganisir serta
telah berkembang secara mandiri dalam menentukan masa depannya.
Sementara kaum dewasa akhir biasanya adalah orang-orang yang telah
menikah dan memiliki keluarga kecil. Dari segi pemikiran mereka lebih dewasa
dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan sebab mereka sedang melalui masa baik dan
buruknya kehidupan yang dijalani saat ini.
Melihat dua kondisi yang berbeda di atas, bisa dipastikan permasalahan
yang mereka hadapi pastinya juga berbeda. Maka, memulai investasi di masa muda
dan dewasa akhir tentu akan menghasilkan gambaran yang berbeda pula jika
dilihat dari berbagai sisi.
1. Bunga Majemuk
Kamu mungkin sudah tidak asing dengan 7 keajaiban dunia. Tapi pernah kah
kamu mendengar istilah keajaiban dunia ke 8?
Aku mengutip kata-kata Albert
Einstein yang jika diterjemahkan bunyinya adalah, “Keajaiban dunia ke delapan. Bagi yang memahami cara kerjanya, akan
mendapatkannya. Bagi yang tidak memahami cara kerjanya, akan membayarnya.”
Sederhananya begini, ketika
menginvestasikan uang kamu akan dapat keuntungan dari pertumbuhan majemuk,
yaitu mendapatkan bunga dari bunga. Artinya kamu akan mendapatkan bunga yang
diperoleh dari jumlah investasi pokok dan bunga yang diperoleh dari waktu
sebelumnya.
Semakin
awal kamu berinvestasi maka semakin besar pula jumlah bunga majemuk yang akan
kamu hasilkan, begitupun sebaliknya. Dengan konsep ini, bisa dipastikan kamu
akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar di masa depan jika memulai
investasi di usia muda dibanding dewasa akhir.
2. Kesempatan
Belajar dan Memperbaiki Kesalahan
Setiap dari mereka yang memulai investasi membutuhkan waktu untuk
belajar menganalisis dan memahami pasar. Jika kamu mulai berinvestasi di usia
20an, maka kamu akan memiliki waktu yang lebih panjang untuk belajar dan
memperbaiki kesalahan. Sebab kamu masih punya banyak waktu untuk memulihkan
kerugian atau dampak yang ditimbulkan.
Namun, tentu akan berbeda bila kamu baru mulai berinvestasi di usia 36an. Sebab, jika kamu melakukan kesalahan hingga menimbulkan kerugian, hal ini dapat berpengaruh
pada tanggung jawab lain dalam kehidupan keluarga kecilmu. Misalnya mengganggu
biaya pendidikan anak, dana darurat untuk anggota keluarga, ataupun tanggung
jawab keuangan lainnya.
3. Kesempatan
Mengambil Risiko
Sekali lagi, anak muda berusia 20an memiliki garis waktu yang lebih
panjang dibanding orang dewasa akhir berusia 36an. Sehingga para kaum muda
memiliki kesempatan untuk mengambil lebih banyak risiko, sebab jika kamu masih
muda kamu mungkin tidak membutuhkan uang dalam jumlah besar hingga
bertahun-tahun mendatang.
Namun, jika kamu sudah berada di masa dewasa akhir, tentu kamu akan
berpikir puluhan kali untuk mengambil beberapa investasi berisiko tinggi.
Dengan kata lain, mulai investasi di usia muda kamu akan memiliki lebih
banyak kesempatan untuk mengeksplorasi pilihan tanpa menimbulkan dampak yang
berarti bagi kehidupanmu. Di kesempatan lain, tidak menutup kemungkinan kamu juga
akan bangkit dengan hasil yang meningkat secara signifikan.
4. Kemampuan
di Bidang Teknologi
Berbagai kemudahan investasi saat ini tidak lepas dari pemanfaatan
teknologi. Tuntutan memahami perkembangan teknologi terbaru bagi kamu yang
berusia 20an tentu bukan hal yang sulit. Sebab usia ini merupakan puncak
kemampuan seseorang dalam hal belajar.
Sebaliknya, usia tua kerap identik dengan menurunnya kemampuan belajar.
Kita tidak bisa menyangkal bahwa ada beberapa aspek dalam diri manusia yang
bisa merosot ke titik tertentu seiring bertambahnya usia.
Dua kondisi yang berbeda ini tentu akan berpengaruh pada kemampuan
seseorang dalam belajar, termasuk di dalamnya memahami cara kerja berbagai
teknologi baru yang diadopsi dalam aktivitas investasi saat ini.
So, gimana? Sampai di sini
seharusnya tidak ada lagi alasan bagi kamu untuk menunda investasi ya?
Namun, jika di antara kamu ada yang merasa tidak memiliki cukup dana
untuk berinvestasi, aku sudah menyiapkan solusinya di bawah ini.
Nanovest Aplikasi Investasi Aset Digital, Sahabat bagi Semua Kalangan
Sejatinya anak muda merupakan investor yang ideal karena mereka
mengantongi modal yang tidak bisa dibeli dengan uang, yaitu waktu dan puncak
kemampuan kognitif. Namun sebagian besar anak muda belum mencapai puncak karir
atau penghasilan yang stabil.
Menjawab tantangan tersebut, Nanovest hadir menawarkan investasi aset
digital mulai dari Rp. 5000. Menjadikan semua orang bisa berinvestasi baik
mereka yang masih berstatus mahasiswa maupun sudah bekerja.
Nanovest di bawah naungan PT. Tumbuh Bersama Nano merupakan aplikasi
investasi saham dan crypto terpercaya
yang berbasis di Indonesia. Dengan tagline, “Grow Your Wealth, Your Own
Way,” Nanovest berkomitmen menjadi platform investasi aset digital yang mudah,
aman, dan terpercaya dengan pengalaman kelas dunia bagi investor di Indonesia.
Platform investasi aset digital ini didirikan pada tahun 2021. Meski
merupakan platform yang terbilang masih baru, namun Nanovest telah berkembang
pesat dan dipercaya lebih dari 5 juta orang untuk membeli, menjual dan
mengelola sebanyak 2000+ aset crypto dan saham Amerika.
Saham Amerika yang bisa kamu
beli di Nanovest seperti Intel, AMD, Microsoft, Google, Spotify, Tesla, Netflix
dan masih banyak lagi. Kabar baiknya kamu bisa investasi saham Amerika tanpa komisi.
Sementara aset crypto terdiri dari Bitcoin, Cardano, Chainlink, Uniswap, Litecoin, Ethereum dan banyak lainnya. Nah, salah satu aset crypto yang paling tekenal di dunia adalah Bitcoin (BTC).
Pada tahun 2013 diketahui harga Bitcoin masih sangat terjangkau yaitu berkisar 1.3 juta. Namun, siapa yang menyangka dalam waktu kurang dari satu dekade itu harga Bitcoin kini telah mencapai lebih dari Rp. 200 juta. Ini menjadi bukti kuat bahwa Bitcoin dan aset crypto lainnya bisa menjadi instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan besar.
Tentu saja harga Rp. 200 juta + itu bukan lagi harga terjangkau bagi
mayoritas masyarakat Indonesia. Namun, agar masyarakat Indonesia tetap memiliki
kesempatan untuk berinvestasi aset crypto, Nanovest menghadirkan fitur yang
membuat siapa saja bisa investasi kripto modal goceng.
Di mana lagi coba kamu bisa
berinvestasi aset digital baik saham Amerika maupun aset cypto dengan modal ringan kalau
bukan di Nanovest?
Sederet Alasan Nanovest Menjadi Aplikasi Investasi Aset Digital Terbaik
Tidak hanya menawarkan pilihan
aset investasi yang beragam dan modal ringan yang dapat dijangkau oleh semua
kalangan, Nanovest masih memiliki sederet keunggulan lain yang membuat aplikasi
ini layak mendapat predikat aplikasi investasi aset digital terbaik di
Indonesia.
1. Fitur Canggih
Nanovest memiliki sejumlah fitur canggih yang tidak hanya menawarkan kemudahan dalam berinvestasi, tetapi juga memudahkan kamu dalam mempelajari dan memahami seluk beluk investasi.
- NanoAvatar
Fitur ini memberikan
kesempatan kepada kamu untuk mengkreasikan avatar sesuai keinginan sehingga
bisa dipastikan perjalanan investasimu akan semakin seru.
- Nano+
Fitur ini memberikan suatu keuntungan bagi kamu para pengguna Nanovest
dan NBT Hodler. Bahkan saat kamu membeli dan Staking NBT akan lebih
menguntungkan karena kamu akan mendapat diskon spesial hingga 60% serta tawaran
menarik lainnya.
- NanoRace
Melalui fitur NanoRace kamu bisa mengikuti serangkaian kompetisi menarik
seperti trading competition, referral program juga buy and stake. Ada total
hadiah lebih dari Rp. 20 miliar yang menanti kamu lho.
- NanoPlay
Berkat fitur ini dijamin kamu tidak akan bosan karena selain berinvestasi
kamu juga bisa bermain game yang seru. Lagi-lagi Nanovest juga menawarkan
hadiah menarik tanpa diundi karena hadiah akan diberikan kepada kamu yang
berhasil menyelesaikan misi tertentu. Misalnya Check in Mission dan Top up
Mission.
- Nanobid
Sesuai namanya Nanobid merupakan fitur lelang pada periode tertentu untuk
mendapatkan item yang disediakan Nanovest. Di mana kamu akan dimanjakan dengan
beragam hadiah seru.
- Nanolympics
Ini merupakan fitur kompetisi trading yang diperuntukkan bagi pengguna aplikasi. Kamu bisa mengajak teman untuk mengikuti lomba dan mendapatkan total hadiah sebesar Rp. 5 miliar. Adapun syaratnya kamu hanya perlu memiliki minimal 15 NBT.
- NBT Staking
NBT Staking merupakan fitur unggulan Nanovest yang berfungsi untuk
mengunci sejumlah NBT dalam jangka panjang untuk mendapatkan jumlah NBT lebih
dengan staking minimal 15 NBT.
Adapun jangka waktu dan annual percentage rate-nya kamu bisa mendapatkan tambahan NBT sejumlah 8% dari jumlah yang telah dilock jika kamu menyimpan NBT selama 180 hari, 9% selama 365 hari, dan 10% untuk staking selama 730 hari. Menguntungkan banget kan?
- Berita Terbaru
Dalam fitur ini disediakan berbagai artikel terbaru sehingga kamu bisa
mendapatkan insight dan berita terbaru terkait saham Amerika maupun aset
crypto. Berita-berita yang tersaji tentunya diambil dari berbagai sumber
terpercaya di dunia seperti MarketWatch, The Motley Fool, Benzinga dan
Blockchain Media.
2. Tempat Investasi Terpercaya
Nanovest memiliki tingkat keamanan data terbaik sehingga menjamin 100%
keamanan kamu saat melakukan transaksi investasi aset digital. Ditambah Nanovest
juga menggunakan sistem enkripsi terbaik. Tak hanya itu, broker-dealer partner Nanovest
juga terdaftar di SEC & FINRA.
3. Transfer
Aset Digital Sekejab Mata
Di Nanovest kamu bisa melakukan top-up dan tarik uang hanya dalam
hitungan detik. Layanan ini berlaku selama 24 jam secara instan dan gratis,
sehingga kamu bebas melakukan transfer uang kepada siapa pun tanpa batas.
4. KYC mudah
Proses KYC (Know Your Customer) di Nanovest sangat mudah tanpa harus
mengisi form yang panjang. Kamu tidak perlu menunggu berhari-hari, melainkan
cukup 1 menit untuk memverifikasi data secara digital.
5. Layanan Bantuan 24/7
Nanovest senantiasa mengutamakan kemudahan akses para penggunanya. Ketika
kamu membutuhkan bantuan, customer Nanovest siap menjawab pertanyaan ataupun
masukan yang kamu berikan selama 24 jam.
6. Memiliki Berbagai Legalitas dan Didukung Sejumlah Mitra Profesional
Nanovest terdaftar dan diawasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Di mana Nanovest dimonitor oleh KOMINFO, Bappepti, KAN (Komite Akreditasi Nasional), dan bagian dari Asosiasi Blockchain Indonesia, serta didukung oleh sejumlah mitra profesional yang memiliki reputasi baik. Salah satunya didukung oleh teknologi S-Quantum Engine dari Sinar Mas Financial Service.
7. Terdapat Dompet Saldo yang Dapat Diisi Ulang Secara Instan
Dengan Nanovest kamu bisa dengan mudah melakukan top-up melalui berbagai
metode seperti virtual account Bank Sinarmas, BCA, BRI, BNI, Permata serta
melalui dompet digital populer lainnya, yaitu OVO, DANA, dan Shopee. Dana yang
kamu top-up inilah yang bisa kamu gunakan untuk membeli berbagai aset digital
di Nanovest.
Akhir Kata
Kebiasaan
menabung dan investasi tidak akan datang dengan sendirinya dalam diri seseorang.
Ini merupakan kebiasaan yang harus dibangun secara disiplin sejak usia muda jika
ingin menjadi seseorang yang sukses di masa depan.
Bisa dikatakan anak muda berusia 20an adalah investor yang
ideal. Alasannya karena mereka memiliki modal yang tidak bisa dibeli dan
ditukar dengan apapun, yaitu waktu dan puncak kemampuan berpikir. Meski sebagian
dari kita mungkin belum memiliki penghasilan stabil tetapi kita tetap dapat
berinvestasi dengan modal mulai dari Rp. 5000 di Nanovest.
Nanovest yang merupakan
aplikasi investasi aset digital karya anak bangsa kini telah dipercaya oleh
lebih dari 5 juta pengguna. Mereka adalah orang-orang yang memimpikan kehidupan
finansialnya menjadi lebih baik.
Nah, lalu bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah menjadi salah satunya? Kalau ya, selamat. Kamu telah selangkah lebih maju untuk menggapai finansial yang kokoh di masa depan.
***
Referensi:
1. Pengalaman pribadi.
2. Website resmi Nanovest (https://www.nanovest.io/).
3. Aplikasi Nanovest.
Gambar yang digunakan dalam infografis diambil dari website dan aplikasi Nanovest serta beberapa lainnya diambil dari penyedia gambar gratis (Freepik) kemudian diolah kembali oleh penulis menggunakan aplikasi Photoshop.