***
Setiap
orang pasti memiliki sosok yang sangat berjasa dalam hidupnya. Jika ada yang
bertanya pada saya, siapakah sosok pahlawan dalam hidupmu? Maka jawabannya
adalah “Orang Tua dan Guru.” Sebab, bagi saya orang tua adalah pahlawan pertama
yang telah memperjuangkan keberhasilan anak-anaknya, sementara guru adalah
pahlawan tanpa tanda jasa yang telah membukakan pintu ilmu pengetahuan dan
membimbing saya menemukan beragam wawasan di dalamnya.
Guru sebagai orang tua kedua dan guru sebagai pelita harapan adalah dua hal yang tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang. Ketika menyekolahkan anak-anaknya, harapan orangtua yaitu anaknya dapat dididik oleh seorang guru agar menjadi anak yang pintar. Terlebih bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan, yang mana rata-rata pendidikan orang tua di daerah tersebut masih tergolong rendah bahkan buta aksara.
“Sebenarnya guru dan siswa
memiliki kemampuan yang sama, hanya saja guru belajar lebih dulu dibanding
siswanya.”
Itulah satu kalimat yang pernah
guru saya ucapkan ketika saya masih duduk di bangku SMP. Kala itu saya
menganggap guru adalah manusia super hebat karena mengetahui segala hal. Pemahaman
itu terus tertanam hingga saya lulus SMA, sementara makna sebenarnya baru saya pahami
ketika saya masuk dunia perkuliahan, tepatnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Dan sebagai alumni mahasiswa
pendidikan guru, harus saya katakan bahwa proses pembelajaran seorang guru
tidak lantas berhenti ketika guru tersebut berhasil memperoleh gelar Sarjana.
Sebab guru adalah seseorang yang mengajarkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
terus berkembang, yang artinya sistem pembelajaran juga berubah seiring waktu. Menjadi
seorang guru maka harus siap mempelajari hal-hal baru dan menguasai beragam
keterampilan guna mencerdaskan peserta didiknya.
Guru untuk Wujudkan Generasi Emas Indonesia
Di mata masyarakat awam umumnya
guru dipandang sebagai pelita harapan, maka jika kita naik setingkat lebih
tinggi sosok guru akan dipandang sebagai agent
of change yaitu sebagai agen perubahan yang diharapkan mampu mendorong
terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, guru tidak hanya
berperan sebagai pengajar yang mengubah peserta didiknya dari tidak tahu menjadi
tahu pada aspek kognitif (otak) saja, tetapi juga aspek afektif (sikap) dan
aspek psikomotorik (keterampilan).
Ketiga kapling di atas apabila
dikelola dengan tepat, maka hasil dari proses pendidikan akan mencetak
generasi-generasi yang cerdas secara intelektual, keterampilan, dan karakter
positifnya. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk membekali peserta didik guna
menghadapi dinamika di masa yang akan datang sekaligus mempersiapkan peserta
didik sebagai generasi emas Indonesia.
Generasi emas inilah yang nantinya diharapkan memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan dunia luar dan membawa Indonesia menuju arah pembangunan yang lebih maju.
Pada tahun 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka,
Indonesia akan mendapatkan puncak bonus demografi. Bonus demografi terjadi
ketika proporsi penduduk usia produktif berada lebih dari dua pertiga jumlah
penduduk keseluruhan. Jika bonus demografi ini dimanfaatkan dengan baik, maka akan
membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa. Karena bibit-bibit unggul inilah
yang nantinya akan memimpin masa depan Indonesia.
Menilik hal di atas, maka jelas sekali bahwa kualitas generasi emas tersebut ditentukan
oleh kualitas guru sebagai pendidiknya saat ini.
Pada lingkup pendidikan guru
memegang peranan yang sangat vital dalam proses terciptanya generasi emas.
Namun, untuk mewujudkan cita-cita itu tentu harus dibarengi dengan peningkatan
kompetensi dan kesejahteraan guru. Sebab tantangan pendidikan yang berkualitas
mengharuskan seorang guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Setidaknya ada 4 kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Problematika Kompetensi Guru di Indonesia
Seorang guru harus memenuhi kriteria
tertentu agar dapat dikatakan layak atau berkualitas untuk menjadi seorang pengajar profesional. Sebagaimana yang tercantum pada UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 8 menyebutkan bahwa “guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.”
Jika ibu yang cerdas akan
melahirkan anak yang cerdas, maka guru yang berkualitas juga akan menghasilkan
generasi yang berkualitas. Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa
kualitas pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan. Ada beberapa alasan yang
mendasari kualitas mutu pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
Salah satunya adalah sebaran kualitas guru yang masih belum merata. Ada kesenjangan antara kompetensi guru di daerah perkotaan dan pedesaan. Salah satu faktor yang menjadi penyebab yaitu sulitnya akses pelatihan berbasis pengetahuan dan keterampilan bagi guru.
Tak jarang
guru di desa harus pergi ke kota agar bisa memperoleh pelatihan tertentu. Hal ini
tentu menimbulkan ketertimpangan. Guru di kota sangat mudah dalam mengupgrade skill untuk meningkatkan kualitas
profesinya, sementara guru di desa akan terus terbelakang. Jika hal ini dibiarkan,
maka hasilnya SDM yang handal pun hanya akan terlahir di kota-kota besar.
Dalam survei kemampuan pelajar
yang dirilis oleh Programme for
International Student Assessment
(PISA) pada 03 Desember 2019 di Paris, Indonesia menempati peringkat ke 72 dari
77 negara. Di mana Indonesia mendapatkan peringkat enam terbawah, masih jauh di
bawah negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Dinilai faktor yang
menjadi penyebab utama adalah rendahnya kompetensi guru.
Upaya untuk menentukan kelayakan guru salah satunya melalui program sertifikasi guru. Guru yang telah mengikuti program sertifikasi, akan memperoleh sertifikat pendidik sebagai bukti telah memenuhi standar profesional guru.
Kualitas seorang guru adalah standar mutlak untuk menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas. Namun data di lapangan menunjukkan bahwa jumlah guru yang tersertifikasi belum mencapai 50%. Dari 3.9 juta guru yang tercatat, 25% di antaranya belum memenuhi syarat kualifikasi akademik, sedangkan 52% di antaranya belum memiliki sertifikat pendidik.
Mengetahui fenomena ini, lantas
muncul pertanyaan, bagaimana mutu pendidikan di Indonesia dapat mengalami
peningkatan jika guru yang mengajar masih berkualitas rendah?
Solusinya tentu saja peningkatan kualitas
guru harus sesegera mungkin dilakukan. Untuk itu, sekolah dan guru perlu menggandeng
sebuah mitra yang bisa membantu meningkatkan kualitas profesinya sebagai upaya untuk
menghasilkan generasi-generasi unggul, baik di kota maupun pelosok nusantara.
Membangun Pendidikan Berkualitas Bersama Guruinovatif.id
Guruinovatif.id adalah platform digital sebagai tempat guru belajar yang digagas oleh HAFECS (Highly Functioning Education Consulting Services). HAFECS sendiri merupakan sebuah lembaga yang didirikan Yayasan Hasnur Centre dan menjadi salah satu divisi yang berfokus di bidang training guru sebagai upaya untuk mendorong percepatan transformasi pendidikan Indonesia.
Gurunovatif.id telah
melakukan langkah besar dalam upaya pemerataan kualitas guru di Indonesia. Hadirnya
platform online learning ini memberikan
kemudahan kepada guru di seluruh pelosok negeri untuk memperoleh kesempatan
yang sama dalam upaya peningkatan kualitas guru melalui program-program
pelatihan yang tersedia.
Guruinovatif.id
sebagai platform online learning
hadir membawa solusi dan menjawab seluruh keresahan para guru. Kini, guru dapat
mengikuti berbagai program pelatihan guru mulai dari online certification, mini course, online training hingga ISLTF
yang bisa diakses dengan mudah dan secara online.
Sebelum mengikuti program pelatihan, ada baiknya kamu
mengetahui perbedaan dari setiap produk unggulan Guruinovatif.id untuk memudahkanmu dalam memilih program yang kamu
inginkan.
GuruInovatif.id dan HAFECS
telah dipercaya oleh guru dan pegiat pendidikan dari berbagai daerah di seluruh
Indonesia. Data menunjukkan lebih dari 90.000 guru dan pegiat pendidikan,
11.000 sekolah dan instansi, 450 pelatihan dan 450 kota/kabupaten yang telah menggunakan
jasa guru GuruInovatif.id dan HAFECS.
Tentu ada alasan tersendiri
mengapa ada begitu banyak orang yang mempercayakan Guruinovatif.id sebagai platform guru belajar dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka. Sebab,
selain beragam program unggulan, Guruinovatif.id
juga menawarkan banyak kelebihan yang akan membuatmu semakin tertarik untuk
segera bergabung menjadi bagian dari Guruinovatif.id
1
Melatih kemampuan
guru
Guruinovatif.id menyediakan beragam program pelatihan yang ditujukan kepada guru untuk menjadi pengajar profesional. Melalui program ini guru akan memperoleh keunggulan yang kompetitif baik dari segi pengetahuan maupun keterampilannya. Program pengembangan kemampuan guru tersedia di Guruinovatif.id mulai dari topik PCK, HOTS, Assesment, dan masih banyak lagi.
2
Trainer Berpengalaman
Guru yang mengikuti program kursus, seminar dan sertifikasi guru akan belajar langsung dengan trainer berpengalaman. Para trainer HAFECS dan Guruinovatif.id adalah trainer terbaik di bidang pendidikan. Mereka merupakan trainer profesional dan tersertifikasi internasional, serta telah bekerja rata-rata lebih dari 10 tahun di bidang-pendidikan dengan 1 master trainer dan 5 trainer.
3
Kursus Bersertifikasi
Setiap kursus dan webinar yang
tersedia di Guruinovatif.id dilengkapi
dengan sertifikat yang berdurasi jam pelajaran. Sertifikat yang diterima guru
tentunya memiliki banyak manfaat, tidak semata sebagai bukti telah mengikuti
pelatihan saja tetapi juga dapat digunakan untuk memperoleh angka kredit bagi
PNS karena dilengkapi surat dan file
presensi.
4
Kemudahan Belajar
Guruinovatif.id sebagai platform tempat guru belajar memastikan bahwa kursus, webinar dan sertifikasi dapat
diikuti dengan mudah. Kebutuhan akan peningkatan kompetensi dapat diperoleh
secara online sehingga dapat
menjangkau ke banyak daerah. Tak hanya guru yang tinggal di metropolitan saja,
tetapi juga ke pelosok desa.
Guruinovatif.id menawarkan kemudahan akses yaitu guru belajar di
mana saja, kapan saja. Kamu hanya perlu melalui 5 proses dan setelahnya dapat
langsung memilih dan mengikuti program pelatihan bersama trainer berpengalaman.
Beragam program unggulan dan didukung oleh kemudahan yang ditawarkan
membuat Guruinovatif.id menjadi platform terpercaya sebagai tempat guru belajar
dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensinya. Tidak sedikit peserta yang
mengungkapkan kepuasannya setelah mengikuti program pelatihan guru di HAFECS dan Guruinovatif.id.
Guruinovatif.id dan Guru untuk Generasi Emas Indonesia
Pendidikan merupakan kunci utama yang dibutuhkan dalam membangun suatu bangsa. Keberadaan pendidikan menjadi sebuah fondasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang. Karena itu, peran guru dalam mendidik peserta didiknya sangat menentukan bagaimana nasib bangsa Indonesia di bawah pimpinan para generasi penerus pada masa yang akan datang.
Menggandeng Guruinovatif.id sebagai sebuah mitra bagi guru adalah langkah yang tepat. Sebab program-program pelatihan guru yang tersedia di Guruinovatif.id disusun sesuai dengan kebutuhan pendidikan terkini. Guru akan dilatih kemampuan dan keterampilan mengajarnya untuk menjadi seorang guru profesinal.
Semakin profesional seorang guru dalam mengajar peserta didik, diyakini akan menghasilkan generasi-generasi cemerlang, yang tidak hanya unggul secara intelektual saja tetapi juga emosi dan religiusnya, sebagaimana karakter yang diharapkan pada generasi emas Indonesia.
Tahun 2045 tepat 100 tahun Indonesia merdeka merupakan target hadirnya generasi emas Indonesia. Kita, para guru di masa ini, sedang memegang peran penting dalam upaya mempersiapkan peserta didik guna meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Sebab, merekalah yang akan memimpin dan membawa Indonesia pada puncak kejayaan.
Sebagaimana harapan Presiden Suekarno, “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan
kuguncangkan dunia.”
Referensi
- Pengalaman pribadi
- Website resmi Guruinovatif.id (https://guruinovatif.id/) dan HAFECS (https://hafecs.id/)
- Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
- BKKBN. Bonus Demografi Peluang atau Tantangan. (https://www.google.com/search?q=bonus+demografi+generasi+emas&oq=bonus+demografi+generasi+emas&aqs=chrome..69i57.8748j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8)
- Databoks. Jumlah Guru yang Belum Memenuhi Kualifikasi dan Belum Tersertifikasi. (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/12/guru-sertifikasi-belum-sampai-50)
- Viva. Survei Pendidikan Dunia. (https://www.viva.co.id/arsip/1249962-survei-pendidikan-dunia-indonesia-peringkat-72-dari-77-negara)